Meningginya
Emosi
Psikolog mengatakan bahwa masa remaja ditandai dengan
meningginya emosi. Perasaan remaja tidak stabil. Di satu sisi remaja mudah
terbakar dan di sisi lain mudah terluka. Karena itu remaja mudah mengalami
berbagai-bagai masalah emosional.
Kesepian
Beberapa remaja
merasa kesepian atau kesendirian. Ia merasa tidak mempunyai siapa-siapa di
tengah hiruk-pikuk kehidupan ini. Menurut Josh McDowell (1996, hal 24) ada
beberapa penyebab rasa kesendirian yang terjadi pada remaja yaitu:
- Gambar diri yang buruk. Menilai diri sendiri sebagai serba negative, buruk, jelek.
- Kurang hangatnya hubungan-hubungan dalam keluarga.
- Kehidupan masyarakat yang individualistis, terutama di kota-kota besar.
- Ketakutan.
- Adanya permusuhan dengan orang lain.
- Ketidakmampuan berkomunikasi dengan orang lain/teman.
Dalam buku Loneliness:
The Search for Intimacy, Ellison sebagaimana dikutip McDowell (1996) ada
beberapa penyebab terjadinya rasa kesepian/kesendirian seperti
- Kesedihan
- Merasa ditak dibutuhkan
- Keterpisahan secara fisik
- Tertolak/ditolak
- Sakit jasmani
- Kesibukan
- Ditinggal mati teman/sahabat/keluarga
- Hubungan yang retak
Kecemasan
Kecemasan
berlebihan juga sering menyerang remaja. ada
beberapa penyebab terjadinya rasa cemas itu:
- Adanya ancaman dari teman atau orang lain yang memusuhi
- Konflik
- Ketakutan atau adanya sesuatu yang menakutkan
- Kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi
Rasa
Bersalah Berlebihan
Kondisi emosi
yang tidak stabil menyebabkan remaja sering merasa bersalah secara berlebihan, ada beberapa penyebab rasa bersalah yaitu:
- Perasaan rendah diri atau minder
- Tekanan social
- Rasa berdosa di hadapan Tuhan karena telah melakukan dosa tertentu.
Kemarahan
Emosi remaja
sering meledak-ledak, ada beberapa penyebab
kemarahan remaja yaitu:
- Frustasi
- Dilukai
- Diperlakukan tidak adil
- Rasa takut
Depresi
Depresi sering
diartikan sebagai kondisi jiwa yang diliputi kesedihan berlebihan. Namun
psikolog lebih melihat depresi sebagai gejala disorder psikoneurotik atau
psikotik. Tanda-tanda depresi antara lain kesedihan, ketidakaktifan, sulit
berpikir, sulit berkonsentrasi, perubahan (naik atau turunnya) nafsu makan,
sulit tidur, rasa putus asa, dan terkadang rasa ingin bunuh diri.
Ahli psikiatri
bernama John White sebagaimana dikutip Josh McDowell (1996) mengklasifikasi
depresi (depressive illness) sebagai berikut:
- Primary depression
- Bipolar, kondisi mood berubah-ubah dari sedih ke senang dan sebaliknya
- Unipolar, kondisi mood yang tidak wajar
- Sekondary depression, merupakan gejala sakit kejiwaan oleh sebab sakit mental atau sakit jasmani
ada beberapa
penyebab depresi yang dialami oleh remaja yaitu:
- Penyebab-penyebab fisik seperti sakit, kecanduan obat, menstruasi, dll
- Adanya penolakan oleh orangtua
- Dilecehkan
- Pikiran negative
- Tekanan kehidupan
- Kemarahan
- Rasa bersalah berlebihan.
0 komentar:
Posting Komentar