Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 23 November 2011

Hubungan Antara Budaya dan Komunikasi

      Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir, merasa, mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi dan politik, dan teknologi, semua itu berdasarkan pola-pola budaya. Ada orang-orang yang berbicara bahasa Tagalog, memakan ular, menghindari minuman keras terbuat dari anggur, menguburkan orang-orang yang mati, berbicara melalui telepon, atau meluncurkan roket ke bulan, ini semua karena mereka telah dilahirkan atau sekurang-kurangnya dibesarkan dalam suatu budaya yang mengandung unsur-unsur tersebut. Apa yang orang-orang lakukan, bagaimana mereka bertindak, bagaimana mereka hidup dan berkomunikasi, merupakan respons-respons terhadap dan fungsi-fungsi dari budaya mereka.
  Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara for­mal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, ke-percayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Budaya menampakkan diri dalam pola-pola bahasa dan dalam bentuk-bentuk kegiatan dan perilaku yang berfungsi sebagai model-model bagi tindakan-tindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-orang tinggal dalam suatu masyarakat di suatu lingkungan geografis tertentu pada suatu tingkat perkembangan teknis ter-tentu dan pada suatu saat tertentu. Budaya juga berkenaan dengan sifat-sifat dari objek-objek materi yang memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Objek-objek seperti rumah, alat dan mesin yang digunakan dalam industri dan pertanian, jenis-jenis transportasi, dan alat-alat perang, menyediakan suatu landasan utama bagi kehidupan sosial. Budaya berkesinambungan dan hadir di mana-mana; budaya meliputi semua peneguhan perilaku yang diterima selama suatu periode kehidupan. Budaya juga berkenaan dengan bentuk dan struktur fisik serta lingkung sosial yang mempengaruhi hidup kita. Sebagian besar pengaruh bv terhadap kehidupan kita tidak kita sadari. Mungkin suatu cara, memahami pengaruh budaya adalah dengan membandingkannya dengan komputer elektronik kita memprogram komputer agar melakukannya budaya kita pun memrogram kita agar melakukan sesuatu dan menjadikan adanya. Budaya kita secara pasti mempengaruhi kita sejak dalam an hingga mati dan bahkan setelah mati pun kita dikuburkan dengan cara yang sesuai dengan budaya kita.
      Budaya dan komunikasi tak dapat dipisahkan oleh karena budaya hanya menentukan siapa bicara dengan siapa, tentang apa , dan bagaimana orang menyandi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan, dan kondisi-kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan. Sebenarnya seluruh perbendaharaan perilaku kita sangat bergantung pada budaya tempat kita dibesarkan. Konsekuensinya, budaya merupakan landasan komunikasi. Bila budaya beraneka ragam, maka reraneka ragam pula praktik-praktik komunikasi.
         Hubungan antara budaya dan komunikasi penting dipahami untuk memahami komunikasi antarbudaya, oleh karena melalui pengaruh budayalah orang-orang belajar berkomunikasi. Seorang Korea, seorang Mesir atau seorang Amerika belajar berkomunikasi seperti orang-orang Ko­rea, orang-orang Mesir, atau orang-orang Amerika lainnya. Perilaku mereka dapat mengandung makna, sebab perilaku tersebut dipelajari dan diketahui; dan perilaku itu terikat oleh budaya. Orang-orang memandang dunia mereka melalui kategori-kategori, konsep-konsep, dan label-label yang dihasilkan budaya mereka.
   Kemiripan budaya dalam persepsi memungkinkan pemberian makna yang mirip pula terhadap suatu objek sosial atau suatu peristiwa. Cara-cara kita berkomunikasi, keadaan-keadaan komunikasi kita, bahasa dan gaya ahasa yang kita gunakan, dan perilaku-perilaku nonverbal kita, semua itu erutama merupakan respons terhadap dan fungsi budaya kita. Komunika-; rj terikat oleh budaya. Sebagaimana budaya berbeda antara yang satu bengan yang lainnya, maka praktik dan perilaku komunikasi individu-in-L.:du yang diasuh dalam budaya-budaya tersebut pun akanberbeda pula. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kom-rseks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku fajmunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak ikatan sosial manusia. Untuk menyederhanakan dan membatasi pemba-rasan kita, kita akan memeriksa beberapa unsur sosio-budaya yang berhubungan dengan persepsi, proses verbal dan proses nonverbal.
   Unsur-unsur sosio-budaya ini merupakan bagian-bagian dari komuni­kasi antarbudaya. Bila kita memadukan unsur-unsur tersebut, sebagaimana ang kita lakukan ketika kita berkomunikasi, unsur-unsur tersebut bagaikan komponen-komponen suatu sistem stereo setiap komponen berhubungan dengan dan membutuhkan komponen lainnya. Dalam pembahasan kita, unsur-unsur tersebut akan dipisahkan guna mengidentifikasi dan mendiskusikannya satu persatu. Dalam keadaan sebenarnya, unsur-unsur tersebut tidak terisolasi dan tidak berfungsi sendiri-sendiri. Unsur-unsur tersebut membentuk suatu matriks yang kompleks mengenai unsur-unsur yang sedang berinteraksi yang beroperasi bersama-sama, yang meru-rakan suatu fenomena kompleks yang disebut komunikasi antarbudaya.

0 komentar:

Posting Komentar