Kamu
tentu telah mengetahui bahwa salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas.
Tahukah kamu apakah fungsi bernapas? Fungsi bernapas adalah memasukkan oksigen
dari udara yang akan digunakan untuk mengoksidasi makanan serta mengeluarkan
sisa hasil oksidasi, yaitu karbon dioksida. Proses bernapas disebut juga proses
respirasi. Proses bernapas akan berlangsung jika ditunjang oleh alatalat
pernapasan. Untuk itu, kali ini akan dibahas mengenai pernapasan, organ-organ
pernapasan, serta beberapa gangguan yang berhubungan dengan sistem pernapasan.
A.
Organ-Organ Pernapasan
Bernapas merupakan proses yang sangat
penting bagi manusia. Pada proses ini terjadi pertukaran oksigen dan karbon
dioksida antara tubuh dan lingkungan. Sebelum membahas sistem pernapasan lebih
jauh, akan dijelaskan dahulu beberapa organ yang berperan dalam sistem
pernapasan. Kamu tentunya telah mengetahui organ apa saja yang berperan dalam
proses pernapasan. Bisakah kamu menyebutkannya secara berurutan mulai dari
bagian paling luar? Agar kamu lebih paham, pelajarilah uraian berikut.
1.Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar.
Manusia menghirup udara melalui hidung. Pada permukaan rongga hidung terdapat
rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi menyaring udara yang
masuk dari debu atau benda lainnya. Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian
suhu dan kelembapan udara sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu
kering ataupun terlalu lembap. Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja,
namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang (S),
dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya oksigen saja
yang dapat berikatan dengan darah. Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga
merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia
dapat terhindar dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang
mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung,
udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.
2. Tenggorokan
Tenggorokan merupakan bagian dari organ
pernapasan. Tenggorokan berupa suatu pipa yang dimulai dari pangkal tengorokan
(laring), batang tenggorokan (trakea), dan cabang batang tenggorokan (bronkus).
a.
Pangkal Tenggorokan (Laring)
Setelah
melewati hidung, udara masuk menuju pangkal tenggorokan (laring) melalui
faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan persimpangan antara
rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Setelah melalui
laring, udara selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea). Pada batang
tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan cara
membuka jika bernapas atau berbicara dan menutup pada saat menelan makanan.
Adanya katup tersebut, udara akan masuk ke paru-paru dan makanan akan menuju
lambung. Kita jangan makan sambil berbicara, hal tersebut dapat mengakibatkan
makanan masuk ke paru-paru dan tenggorokan. Oleh karenanya, hindarilah makan
sambil berbicara. Pada laring, di bawah epiglotis, terdapat pita suara. Ketika
udara melewati pita suara, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Hal
ini terjadi ketika kamu berbicara.
b.
Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang
tenggorokan tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan terletak di depan
kerongkongan. Batang tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas. Di dalam
rongga dada, batang tenggorokan ini bercabang dua. Setiap cabangnya masuk
menuju paru-paru kanan dan paruparu kiri.
c.
Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Cabang
batang tenggorokan (bronkus) merupakan cabang dari trakea. Bronkus terbagi
menjadi dua, yaitu yang menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri.
Bronkus bercabang lagi menuju bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut
berakhir pada gelembung paru-paru atau alveolus. Alveolus merupakan tempat
terjadinya difusi oksigen ke dalam darah. Oleh karena itu, dinding alveolus
mengandung banyak kapiler darah.
3. Paru-paru
Tahukah
kamu di mana letak paru-paru? Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Antara
rongga dada dan rongga perut terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma.
Pembatas ini bukan sekedar pembatas, tetapi berperan juga dalam proses
pernapasan. Paru-paru terbagi menjadi paru-paru kanan dan paruparu kiri.
Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-cabang suatu saluran yang ujungnya
bergelembung. Gelembunggelembung tersebut disebut alveoli (tunggal: alveolus).
Dalam alveoli inilah sesungguhnya terjadi pertukaran gas-gas. Paru-paru kanan
terdiri atas tiga belahan sedangkan paru-paru kiri hanya dua belahan. Paru-paru
kanan lebih besar dibandingkan yang kiri. Agar lebih jelas, perhatikan olehmu
gambar penampang sistem pernapasan manusia berikut ini.
B. Proses
Pernapasan
Bagaimanakah
manusia bernapas? Cobalah kamu tarik napas perlahan-lahan dan rasakan apa yang
terjadi. Saat kamu bernapas, kamu menghirup udara melalui hidung. Udara yang
kamu hirup mengandung oksigen dan juga gasgas lain. Dari hidung, udara terus
masuk ke tenggorokan, kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan
mengalir sampai ke alveoli yang merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang
terkandung dalam alveolus bertukar dengan karbon dioksida yang terkandung dalam
darah yang ada di pembuluh darah alveolus melalui proses difusi. Dalam darah,
oksigen diikat oleh hemoglobin. Selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen
mengalir ke seluruh tubuh. Tahukah kamu untuk apa darah mengalirkan oksigen ke
seluruh tubuh? Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas
karbon dioksida yang dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar
dengan oksigen. Selanjutnya, darah mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan
ke alveolus paru-paru dan akan dikeluarkan ke udara melalui hidung saat kamu
mengeluarkan napas.
Proses
pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta
mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma
berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan
itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua
jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam
rongga dada berkurang dan udara masuk. Saat kamu mengeluarkan napas, otot
diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil
dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi, hal yang
perlu kamu ingat, bahwa udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke
tempat yang bertekanan lebih kecil.
1.
Jenis Pernapasan Berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan
ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut.
Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan. Untuk
lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.
a. Pernapasan
Dada
Pernapasan
dada terjadi karena otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk
terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada
ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru mengembang. Pada
saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar daripada di dalam
paruparu, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antartulang rusuk berelaksasi,
tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di
dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar.
b. Pernapasan
Perut
Pernapasan
ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma berkontraksi, rongga
dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara akan masuk ke
dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaan
semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-paru sehingga mengempis.
Selanjutnya, udara dari paru-paru akan keluar.
2. Kapasitas Paru-paru
Udara
yang masuk dan keluar saat berlangsungnya proses pernapasan biasa dinamakan
udara pernapasan atau volume udara tidal. Volume udara tidal orang dewasa pada
pernapasan biasa kira-kira 500 mL. Jika kamu menarik napas dalam-dalam maka
volume udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 mL. Udara ini dinamakan udara
komplementer. Jika kamu mengembuskan napas sekuat-kuatnya, volume udara yang
dapat diembuskan juga sekitar 1500 mL. Udara ini dinamakan udara suplementer.
Meskipun kamu telah mengeluarkan napas sekuatkuatnya, tetapi masih ada sisa
udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini
dinamakan udara residu. Sekarang, kamu dapat menghitung kapasitas vital
paru-paru. Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah dari volume udara tidal,
volume udara komplementer, dan volume udara suplementer. Selain itu, kamu juga
dapat menghitung kapasitas total paru-paru yang merupakan jumlah dari kapasitas
vital paru-paru dan udara residu. Selain menghirup udara melalui hidung, kamu
juga dapat menghirup udara melalui mulut. Menurutmu, manakah cara yang lebih
baik? Bernapas dengan hidung tentu lebih sehat dibandingkan menggunakan mulut.
Udara yang masuk melalui hidung, disaring terlebih dahulu oleh rambut-rambut
yang terdapat di dalam hidung sehingga udara tersebut lebih bersih. Kamu ingat
bahwa dalam rongga hidung terdapat rambutrambut dan selaput lendir untuk
menyaring udara yang masuk.
C.
Gangguan pada Sistem Pernapasan
Sistem
pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan.
Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan
yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses
pernapasan.
Gambar Paru-Paru yang Rusak |
Gambar Paru-Paru yang Sehat |
Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada sistem
pernapasan manusia. 1. Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paruparu
mengalami pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara. 2. Asma,
merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi,
seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan. Kelainan ini
juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin. 3.
Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya.
Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini
lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru
adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan
kerusakan paru-paru. 4. Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan
bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan
semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru
akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya
sering terengah-engah. 5. Bronkhitis, merupakan gangguan pada cabang batang
tenggorokan akibat infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan
menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita
mengalami sesak napas. 6. Influenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan
oleh virus influenza. Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam,
dan pilek.
0 komentar:
Posting Komentar